"Kebanyakan
manusia salah paham atau tersalah paham. Yang dicarinya ingin tahu soal mati
atau tanda-tanda akan mati, tetapi tidak dipikirkannya hidup atau tidak
dirinya nanti di alam barzakh hingga yaumil qiyamah."
Syaikh Siradj
|
Terkait sebelum ini: Kain Kafan Qadim
Ketika bayi akan lahir,
pembungkusnya (ketuban) dulu dibuka. Baru dia bisa keluar. Ketuban pecah.
Pembungkusnya dulu diambil. Begitu juga ruh, bukan ruhnya yang langsung
diambil, melainkan pembungkusnya (yaitu napas) dulu yang diambil. Baru dia
keluar.
Kalau ruh keluar langsung meninggalkan jasad, binasalah jasad. Kalau ruh keluar, satu dengan jasad, inilah orang mati tidak ada di (dalam) kubur. Karena ruh dan jasad bersama-sama; kembali kepada Yang Satu.
Contoh:
Dalam hidup di alam dunia saja, jasad dan ruh kalau becerai, binasalah diri kita. Begitu juga mati, di alam barzakh kalau jasad dengan ruh tidak satu, binasalah. Sedangkan kalau jasad dan ruh satu, hiduplah sampai yaumil qiyamah. Kalau di alam barzakh hidup, bebaslah. Tidak capek menunggu.
Inilah yang kita istilahkan sebagai:
Kalau ruh keluar langsung meninggalkan jasad, binasalah jasad. Kalau ruh keluar, satu dengan jasad, inilah orang mati tidak ada di (dalam) kubur. Karena ruh dan jasad bersama-sama; kembali kepada Yang Satu.
Contoh:
Dalam hidup di alam dunia saja, jasad dan ruh kalau becerai, binasalah diri kita. Begitu juga mati, di alam barzakh kalau jasad dengan ruh tidak satu, binasalah. Sedangkan kalau jasad dan ruh satu, hiduplah sampai yaumil qiyamah. Kalau di alam barzakh hidup, bebaslah. Tidak capek menunggu.
Inilah yang kita istilahkan sebagai:
Bangun jasmani, bangun ruhani.
Selamatlah
dia.
Bangun jasmani, tidak bangun ruhani.
Binasalah dia.
Kebanyakan manusia salah paham atau tersalah paham. Yang dicarinya ingin tahu soal mati atau tanda-tanda akan mati, tetapi tidak dipikirkannya hidup atau tidak dirinya nanti di alam barzakh hingga yaumil qiyamah.
وَيَسۡـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلرُّوحِۖ قُلِ ٱلرُّوحُ
مِنۡ أَمۡرِ رَبِّى وَمَآ أُوتِيتُم مِّنَ ٱلۡعِلۡمِ إِلَّا قَلِيلاً۬
Dan mereka bertanya
kepadamu tentang ruh. Katakanlah: "Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan
tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (Q.S. al-Israa: 85)
"Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku." <= bukan urusan malaikat maut. :D
Dari cerita ketuban pecah ini, jelaslah bahwa kita ini dihidupkan dan hidup dalam air.
- Syaikh Siradj -
.
alhamdu lillah
ReplyDeleteBarokallah...Aamiin.
ReplyDeleteAllahu akbar
ReplyDelete