"Takutilah
firasat seorang mukmin. Sesungguhnya ia memandang dengan cahaya Allah ﷻ." (Hadis)
|
Salik atau sāir, yaitu orang yang berjalan menuju
Allah ﷻ. Perjalanan mereka
ini berupa ibadah dan riyadhah atau melatih diri dalam usaha mendekatkan diri
kepada Allah ﷻ.
Dengan ketekunan ibadah dan riyadah ini, terpancarlah cahaya dari hati mereka, dengan cahaya itu mereka mendapat petunjuk menuju kepada Allah ﷻ hingga akhirnya sampailah mereka kepada Allah ﷻ. Adapun cahaya yang terpancar dari hati seorang salik disebut Anwārud Tawajjuh.
Dengan ketekunan ibadah dan riyadah ini, terpancarlah cahaya dari hati mereka, dengan cahaya itu mereka mendapat petunjuk menuju kepada Allah ﷻ hingga akhirnya sampailah mereka kepada Allah ﷻ. Adapun cahaya yang terpancar dari hati seorang salik disebut Anwārud Tawajjuh.
Waṡil, yaitu orang yang
telah sampai kepada Allah ﷻ. Padanya terpancar
cahaya yang datang langsung dari Allah ﷻ
sehingga dia dapat melihat Allah ﷻ
dengan penglihatan hatinya.
Di dalam hati mereka
tidak ada senang, tidak ada susah; tidak ada surga-neraka: yang ada
hanya Allah ﷻ.
|
Golongan ini sudah mencapai tingkat haqqul yaqin karena
menyatukan tauhid tanpa melihat barang-barang yang mewujud di alam semesta ini.
Adapun cahaya yang terpancar dari hati seorang waṡul disebut Anwārul
Muwājāhah.
{Uraian atas Kitab Al-Hikam pasal 39 oleh
Syaikh Siradj}
.
No comments:
Post a Comment