Tubuh Diam itu Tubuh
asli sebelum ada sesuatu. Di dalam Tubuh inilah segala sesuatu mengambil
tempat dan dari Tubuh Diam inilah segala suatu di-ada-kan. Tubuh Diam itulah
Tubuh Tuhan [Zahiru Rabbi]. Cobalah dirasakan, bertubuh diamlah kita.
Kerahasiaan-kerahasiaan Tuhan itu ada di dalam Tubuh Diam. Cara
mendapatkannya dengan mendiamkan perasaanmu.
Tubuh Diam itu Tubuh Ahadiyah; Tubuh Husnul Khatimah. Inilah lautan ahadiyah. Diam itu Tubuh-Nya [Af`al-Nya], yang Kosong itu Sifat-Nya, sedangkan "Allah" itu Asma-Nya. Asma bagi Zat-Nya yang meliputi sekalian alam ini. Diri kita sudah esa dengan Zat-Nya, Sifat-Nya, Asma-Nya, dan Af`al-Nya. Pandang kebenaran Tuhan itu [Q.S. Al-An`am:104]. Pergunakan tauhid dzukiyah. Tauhid dzukiyah itu tauhid rasa. Pikiran atau akal tidak dapat merasa. Hanya rasa yang dapat merasa. Di dalam batiniyah, Rasa yang dapat Merasa itulah Allah. Tubuh Diam itu bersifat Kosong. Adapun Kosong itu Sifat, sedangkan "Allah" itu Nama bagi Zat yang Meliputi. Jadi Yang Diam-nya itu Tubuh Tuhan. Kita di dalam Tubuh Diam dan bertubuhkan Diam. Pandang Tubuh Diam dengan rasa, sampai terasa benar bertubuhkan Diam. Hadapi apa saja dengan bertubuh Diam atau dengan bertubuh Tuhan: selamat kamu. |
Syaikh
Siradj
.
No comments:
Post a Comment