Ibnu ‘Abbas Radhiallahu ‘Anhuma,
menceritakan:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah manusia yang paling dermawan, dan kedermawanannya semakin menjadi-jadi saat Ramadhan apalagi ketika Jibril menemuinya. Dan, Jibril menemuinya setiap malam bulan Ramadhan dia bertadarus Al-Quran bersamanya. Maka, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam benar-benar sangat dermawan dengan kebaikan melebihi angin yang berhembus. (HR. Bukhari No. 3220) Ribut bicara soal puasa saja, tapi hikmah-hikmah berkah dalam 4 malam Jumat tidak ada yang mengungkapkannya. Quran diturunkan bulan Ramadhan, di bulan Ramadhan juga ada malam Lailatul Qadar, tentu rahasia Lailatul Qadar itu ada di dalam 30 Juz. Berusahalah dalam Ramadhan, Jumat bertemu Jumat khatam Quran 1x sampai 4x khatam dalam sebulan. Karena hikmahnya ada. Khatam pertama: Allah bakar dosa-dosa jasadmu; khatam kedua: Allah bakar dosa-dosa hatimu; khatam ketiga: Allah bakar dosa-dosa nyawamu; khatam keempat: Allah bersihkan dosa-dosa rahasiamu. Kembalilah kamu seperti bayi baru lahir: fitrahmu. |
Syaikh Sirad
.
No comments:
Post a Comment